Jumat, 07 Oktober 2011

MEMULIAKAN WANITA (ARTIKEL PERTAMAKU YANG DIMUAT DI KORAN REPUBLIKA) oleh Muhammad Mujianto pada 25 September 2011

Islam memberikan perhatian yang sangat besar kepada kaum wanita. Islam mengangkat harkat dan martabat wanita dengan memberikan pendidikan, perlindungan, serta hak-hak mereka sesuai dengan fitrah dan kodratnya. Perhatian besar ini adalah sesuatu yang tidak pernah diberikan oleh umat manapun sepanjang masa.

Sebelum Islam datang, wanita ditempatkan pada posisi yang rendah dan hina. Wanita dianggap sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan dan tak mempunyai hak sedikitpun untuk menolak perlakuan hidup yang sangat rendah. Bahkan, pada masa Arab jahiliyah, kehadiran wanita dianggap sebagai sebuah kesialan.

”Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup). Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS An-Nahl (16): 58-59)

Namun, kini Islam telah datang dengan membawa cahaya kedamaian untuk seluruh alam. (QS Al-Anbiya (21): 107). Dalam naungan Islam, wanita menempati derajat yang tinggi, hak wanita diakui secara sempurna. Islam menjaga wanita dari sekadar objek syahwat dan nafsu kebinatangan. Bahkan, Islam memandang mereka sebagai unsur penting dalam kebangkitan, ketahanan, dan keselamatan masyarakat. Wanita memiliki andil yang amat besar dalam pembentukan tokoh-tokoh berjasa bagi Islam dan kaum Muslimin. Islam menjadikan wanita layaknya sebuah permata berharga. Oleh karena itu, Islam menjaga wanita dengan sebenar-benar penjagaan. Sebagai salah satu bukti konkret, Islam mewajibkan para wanita untuk mengenakan Jilbab (QS Al-Ahzab (33):59)

Jilbab merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk kasih sayang Islam kepada wanita. Jilbab menjadi benteng, agar mereka terlindung dan terjaga. Dengan begitu kesucian mereka akan tetap terpelihara.

Sayangnya, wanita zaman sekarang justru menanggalkan nilai-nilai Islam itu. Mereka lebih senang dengan gaya hidup Barat yang serbapermisif. Salah satunya adalah kebiasaan mengumbar aurat. Maka, lepas pula perlindungan Islam dari diri mereka.

Wanita tanpa Islam layaknya bunga di tepi jalan. Tak ada yang melindungi. Setiap saat mata-mata nakal, bebas memandang dengan buas dan begitu mudahnya dipetik oleh tangan-tangan jahil manusia berhati srigala. Setelah puas, bunga pun dicampakkan begitu saja di jalanan.

Sekarang, manakah yang akan kau pilih,wahai wanita Muslimah! Menjadi permata ataukah bunga di tepi jalan. ”Tidak ada paksaan dalam agama, telah nyata kebenaran dari kesesatan.” (QS Al-Baqarah (2): 256). [Mujianto]

 Sumber: Republika edisi Selasa, 9 Mei 2006

Tidak ada komentar: