Jumat, 07 Oktober 2011

Nasihat Imam Ali Bin ABi thalib

Hidupkanlah hati dan pikiranmu dengan menerima dan memperhatikan nasehat. Jadikanlah kesalehan sebagai penolong untuk menghilangkan keinginan- keinginan nafsumu yang tidak terkendali. Binalah budi pekertimu dengan pertolongan keyakinan yang tulus pada agama dan Allah.
Taklukkanlah keinginan-keinginan pribadimu, kesesatan hatimu dan kebandelanmu dengan senantiasa mengingat kematian. Sadarilah akan kefanaan hidup dan segala kenikmatannya. Insyafilah kenyataan dari kemalangan dan kesengsaraan yang senantiasa menimpamu serta
perubahan keadaan dan waktu. Ambillah pelajaran dari sejarah kehidupan orang-orang terdahulu.
Jangan membicarakan apa yang tidak engkau ketahui. Jangan berspekulasi dan memberi pendapat atas apa yang kau tidak berada dalam kedudukan untuk memberi pendapat tentangnya. Berhentilah jika khawatir akan tersesat. Adalah lebih baik berhenti disaat kebingungan daripada maju merambah bahaya-bahaya yang tak tentu dan resiko-resiko yang tak terduga.
Berjuanglah dan berjihadlah demi mempertahankan dan demi tegaknya kalimat Allah. Jangan takut dan khawatir bahwa orang-orang akan mengejekmu, mengecam tindakanmu dan memfitnahmu. Janganlah gentar dan ragu membela kebenaran dan keadilan. Hadapilah dengan sabar
penderitaan dan kesengsaraan yang menimpa. Hadapilah dengan berani rintangan yang menghalangi ketika engkau berupaya mempertahankannya. Sokonglah kebenaran dan keadilan setiap kali engkau menjumpainya.
Binalah kesabaran dalam menghadapi segala kesulitan, bencana dan kesengsaraan. Kesabaran merupakan salah satu diantara moral yang tertinggi dan akhlak yang mulia, dan merupakan suatu kebiasaan yang terbaik yang dapat dibina. Bersandar dirilah kepada Allah dan mintalah senantiasa perlindunganNya dari segala bencana dan penderitaan. Jangan mengharap pertolongan dan perlindungan dari siapapun kecuali Allah.
Ketahuilah bahwa sombong dan bangga diri adalah bentuk-bentuk kebodohan dan berbahaya bagi jiwa dan pikiran. Oleh karena itu, jalanilah kehidupan yang seimbang dan berusahalah untuk berlaku jujur dan tulus. Apabila mendapat bimbingan dari Allah untuk mencapai apa-apa yang diinginkan, maka janganlah berbangga dengan perolehan itu. Tunduk dan merendahlah dihadapan Allah dan sadarlah bahwa keberhasilan itu semata-mata karena kasih dan karunia-Nya.
(Nasehat dari Ali bin Abi Thalib Wafat 21 Ramadlan 40 H ,10 Oktober 680).
Wa min Allah at Tawfiq

Pengetahuan Rasa

Jika kita mengetahui bahwa dunia ini selalu bergerak menuju kegagalan dan kebinasaan, dan mengetahui bahwa manusia juga akan lenyap, meninggal dunia, tetapi masih saja tidak percaya – karena kita baru mencapai tingkatan membaca bukan merasa.

Ada perbedaan yang penting antara “Pengetahuan Kertas” dan “Pengetahuan Rasa”. Pada secarik kertas tertulis “Ini adalah air”. Tetapi dengan membaca tulisan itu, kalian tidak bisa merasakan air tersebut. Kemungkinan lainnya adalah ketika kalian ada pada tingkatan rasa, kalian diberi air dan disuruh untuk merasakannya. Kalian ambil air itu, kalian cicipi air itu, merasakan manisnya dan rasa haus kalianpun terpuaskan. Karena Pengetahuan Kertas gagal sepenuhnya untuk menyampaikan rasa air tersebut, maka dengan cara yang sama iapun gagal untuk menyampaikan tentang rasa kematian. Kita membaca dan mendengar tentang kematian tetapi gagal sepenuhnya untuk mempercayainya hingga kita merasakannya sendiri. Dengan kepercayaan yang sesungguhnya, dikehidupan ini kita mencicipi kematian, merasakan kematian, bahkan mungkin merasakan manisnya. Malaikat Maut, Izrail, mungkin datang dengan belas kasih atau mungkin pula datang dengan azab atau hukuman.

“Hisablah dirimu sendiri sebelum kalian dihisab oleh Allah SWT.” Jika kalian menyadari berbuat salah, segeralah bertobat. Karena itulah mengapa rasa itu sangat penting. Bila kita tidak perduli, maka ketika meninggalkan tempat ibadah ini akan melupakan pesan-pesan yang telah kita dengar disini.

Para orang saleh/wali tidak lupa. Mereka tidak takut. Mereka duduk dan merenung atau tafakur, mengingat Allah SWT. Rabia,14 duduk disudut ruangannya untuk bertobat. Orang-orang berkata padanya, “Aduh Rabia, kamu telah bertobat!” Dia berkata, “Aku harus tetap mengatakan ‘Ampuni aku, Ya Allah, aku berlindung hanya kepada-Mu.’ 15 Karena setiap kali aku mengatakan itu, maka diperlukan satu kalimat itu lagi untuk menutupi kalimat yang sebelumnya.”

Rahmat Nabi SAW adalah sebuah rujukan pada ayat dalam Al Qur’an, “Kami tidak mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi dunia.”16 Allah mengutus beliau untuk menyelamatkan kita. Dan bantuan atau perantaraannya adalah sebagimana yang dikatakan Nabi SAW, “… untuk orang-orang yang berdosa besar dari umatku.” Beliau berkata beliau akan menjadi perantara untuk mereka dengan pengetahuan atas kelemahan mereka.

Kita tidak bisa mencapai apa yang orang-orang saleh/para wali ingin kita mencapainya – dan itu menunjukan kelemahan kita.

Wa min Allah at Tawfiq

Sufi Road : Tauhid Menurut Pandangan Para Ahli Hakikat

Berikut ini akan diuraikan beberapa pandangan ahli hakikat tentang tauhid yang
dikompilasi dari beberapa sumber sebagai suatu perbandingan.
Al-Junayd ditanya seputar tauhid, jawabnya
,”Menunggalkan Yang ditunggalkan

melalui pembenaran sifat Kemanunggalan-Nya, dengan Keparipurnaan Tunggal-
Nya, bahwa Dia adalah Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak
diperanakkan, dengan menafikan segala hal yang kontra, mengandung keraguan
dan keserupaan; tanpa keserupaan, tanpa bagaimana, tanpa gambaran dan
tamsil. Tiada sesuatupun yang menyamai-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi
Maha Melihat. “
Al Junayd juga berkomentar,
“Bila akal para pemikir sudah mencapai ujungnya
dalam Tauhid, akan berujung pada kebingungan.” Saat ditanya kembali soal
tuhid, al-Junayd menjawab,”Suatu makna yang mengandung rumus-rumus, dan
didalamnya terkandung sejumlah ilmu. Sedangkan Allah sebagaimana Ada-Nya.”
Ketika ditanya mengenai tauhid kalangan khusus, al-Junayd berkata
,”Hendaknya

hamba menengadahkan di sisi Allah SWT; dimana urusan-urusan Allah berlaku
disana dan lintasan hukum-hukum kekuasaan-Nya dalam arungan samudera
tauhid-Nya, melalui fana dari dirinya, fana dari ajakan makhluk dan menjawab
ajakannya, melalui hakikat Wujud-Nya, dan kemanunggalan-Nya dalam hakikat
kedekatan pada-Nya, dengan cara menghilangkan rasa dengan geraknya karena
Tegaknya Allah SWT sebagaimana kehendak-Nya; yaitu sang hamba
dikembalikan pada awalnya. Sehingga ia sebagaimana adanya, sebelum dirinya
ada.” Menurut al-Junayd kata-kata paling mulia dalam tauhid adalah yang diucapkan
Abu Bakar Ash Shiddiq r.a., “Maha Suci Dzat Yang menjadikan jalan bagi
makhluk-Nya untuk mengenal-Nya, kecuali dengan cara merasa tak berdaya
mengenal-Nya.” Menurut al-Junayd, yang dimaksud Abu Bakar adalah, “Allah
SWT tidak bisa dikenal. Sebab menurut ahli hakikat, yang dimaksud dengan tak
berdaya adalah tak berdaya dari maujud, bukan tak berdaya dalam arti tiada
sama sekali (ma’dun). Seperti tempat duduk, ia tak berdaya dari duduknya
seseorang. Karena ia tidak bisa berupaya dan berbuat. Sedangkan duduk itu
sendiri maujud di dalamnya.
Begitu pula orang yang arif (mengenal Allah SWT)tak berdaya dengan ma’rifatnya. Sedangkan ma’rifat itu maujud didalamnya,
karena sifatnya yang langsung. Menurut kalangan sufi, Ma’rifat kepada Allah
SWT pada ujung terakhirnya adalah bersifat langsung. Ma’rifat yang dilakukan
melalui usaha hanya ada pada permulaan, walaupun ma’rifat itu mencapai
hakikat. Ash Shiddiq r.a. sedikitpun tidak memperhitungkan ma’rifat yang
disandarkan pada ma’rifat langsung, seperti lampu, ketika matahari terbit dan
cahanya membias pada lampu itu.” Lebih jauh al-Junayd mengatakan, “Tauhid
yang dianut secara khusus oleh para sufi, adalah manunggalkan Yang Qadim
jauh dari yang hadits, keluar meninggalkan tempat tinggal, memutus segala
tindak dosa, meninggalkan yang diketahui ataupun tidak diketahui, dan Allah
SWT berada dalam keseluruhan.” Al-Junayd juga berkata, “Ilmu tauhid memisah
dengan eksistensinya, dan eksistensinya berpisah dengan eksistensinya.”
Tentang tauhid al-Junayd berkata,”Aku mendengar orang bersyair :


Betapa kaya hatiku
Menjadi kaya seperti Dia
Kami sebagaimana mereka ada
Dan mereka sebagaimana mereka ada.

Orang yang menunggalkan-Nya menurut al-Junayd, “meraih tauhid tertinggi dari
ucapan terendah dan teringan.” [10]

Al-Junayd pernah juga berkata tentang tauhid, “Tauhid adalah pemisahan yang
abadi dari apa yang memiliki waktu.” Riwayat lain menceritakan bahwa al-Junayd
berkata, “Tauhid adalah bahwa seseorang harus menjadi figur (Syeikh) di tangan
Allah; satu figur dimana ketetapan Allah diberikan kepadanya sesuai dengan
ketika Dia dalam kamahakuasaanya ditetapkan. Bahwa seseorang harus
tenggelam dalam lautan keesaan-Nya. Kefanaan diri dan kematian sama bagi
seruan kemanusiaan kepadanya dan jawabannya terhadap seruan tersebut. Ia
tengah asyik berenang dalam realitas keesaan Ilahi dalam kedekatan yang
hakiki, dan hilang dari pikiran dan perbuatan, karena Allah dalam dirinya
memenuhi apa yang telah Dia kehendaki untuknya. Maksudnya, keadaan
terakhirnya menjadi keadaan pertamanya, dan dia mesti seperti sebelum dia
ada.” [33]
Dalam kitab Thawasin [177], Thasin VIII “Kitab Tentang Tauhid”, al-Hallaj bersyair,
“Kebenaran (al-Haqq) adalah satu, unik, tunggal;
Kebenaran adalah Esa yang tidak dapat dibagi-bagi.
Keesaan-Nya, dan pengetahuan tentang keesaan itu
Adalah milik-Nya; berada dalam diri-Nya.
Tidak mungkin, tidak mungkin;
keesaan ini adalah jauh, asing, dan terpisah, dia dikenal hanyamelaluinya.
Pengetahuan mengenai Yang Esa adalah Abstrak; tunggal, tak terbagi.
Mengatakan Dia itu Esa, dan Dia Tunggal adalah untuk menyifatkan;
Tetapi Dia, Yang Esa, adalah diluar penyifatan.
Jika kau berkata, “Aku,”, Ia mengirim balik “Aku,” dalam menjawab“aku”-ku.
Jadi, “dia” ditujukan untuk Engkau dan tidak untukku.
Dan jika kau berkata Kesatuan adalah Keesaan bagi kesendirian-Nya,
untuk keberadaannya yang sendiri,
berarti aku menempatkan dia dalam ciptaan;
Di antara sarwa makhluk.
Dan jika aku berkata Yang Satu itu tunggal sebagai jumlah satu;
bagaimana ia dapat muncul dalam jumlah?
Dan jika aku berkata, Dia adalah Satu
Akibat dari keberadaan yang dianggap satu, yang memang terbukti satu,-
berarti aku memberi batasan pada dia; membatasi-Nya.

Dalam kitab “Kasyf al-Mahjub” [33], Hujwiri menafsirkan perkataan al-Hallaj
“Langkah pertama dalam tauhid adalah memfanakan pemisahan (tajrid)”, maka
dikatakannya bahwa pemisahan sebagai langkah pertama dalam tauhid adalah
pernyataan bahwa sesuatu terlepas dari ketidaksempurnaan, sementara
ketauhidan adalah deklarasi keesaan sesuatu; dengan demikian, dalam ruang
yang kedap (fardaniyah, ruang vakum) amat mungkin menegaskan pada selain
Allah (memunculkan makhluk), dan kualitas ini mungkin bisa diberikan kepada
yang lain selain Allah.

Tetapi dalam keesaan (wahdaniyah) tidaklah mungkin menegaskan selain Allah, dan keesaan tidak mungkin diberikan kepada apapun selain Allah. Oleh karena itu, langkah pertama dalam tauhid adalah menyangkal bahwa Allah memiliki sekutu (syark) dan membuang campuran (mizaj), karena campuran pada jalan menuju Allah seperti mencari jalan dengan pelita. Pernah ada seseorang bertanya kepada Abu Bakar Dulaf bin Jahdar asy-Syibli r.a.[9], “Wahai Abu Bakar, beritahukan kepada saya tentang Tauhid Murni, dengan suatu bahasa yang benar.”Asy-Syibli menjawab, “Celaka kau!!! Barangsiapa
menjawab tentang Tauhid, maka ia adalah orang yang ingkar (mulhid). Dan
barangsiapa memberi isyarat tentang Tauhid, maka ia adalah penyembah
berhala. Sementara orang yang diam tak berkomentar tetang Tauhid adalah
bodoh. Sedangkan orang yang mengira, bahwa ia telah sampai (“wushul”),
sebenarnya ia tidak mencapai apa-apa. Barangsiapa bercerita tentang Tauhid
maka ia adalah orang yang lalai, barangsiapa menyangka, bahwa ia dekat maka
sebenarnya ia adalah jauh. Sementara orang yang berpura-pura mampu
menghayati, maka sebenarnya ia adalah orang yang kehilangan. Sedangkan
segala apa yang Anda bedakan dengan daya imajinasi, dan Anda pahami
dengan akal sekalipun dalam makna yang sempurna menurut Anda, maka
sebenarnya hal itu adalah sesuatu yang diatur dan berasal dari diri Anda, suatu
ciptaan yang baru dan makhluk yang sama dengan Anda.”

Uraian Asy-Syibli ini memang dapat membawa pada kebingungan. Apa yang
dimaksud Asy-Syibli sebenarnya serupa dengan sabda Nabi SAW bahwa
“jangan memikirkan Dzat Allah” identik dengan “Tidak ada yang serupa dengan-
Nya (Laisa kamitslihi syai-un)”, jadi setiap buah pikiran, atau hasil perbuatan
oleh makhluk baik lisan, tulisan, gambaran dan yang lainnya bukanlah apa yang
dimaksudkan sebagai Tauhid Murni. Menurut as-Sarraj, apa yang dimaksud
tentang Tauhid menurut Asy Syibli adalah menjadi Dzat Yang Maha Qadim
sebagai Dzat yang sama sekali berbeda dengan makhluk yang diciptakan
(muhdats). Sementara itu, tidak ada cara lain bagi makhluk kecuali hanya
menyebut-Nya, menerangkan-Nya dengan sifat yang memberi atribut untuk-Nya
sesuai dengan kadar yang bisa diterangkan kepada mereka. Artinya, selama ini
kita menyembah-Nya seperti itu hanya dengan menyebutkan nama-namanya.
Esensinya supaya kita menyembah Allah dengan tauhid yang hakiki, maka
semua Muslim harus melakukan perjalanan ruhani menyingkapkan jatidirinya
sehingga tercapai hakikat tauhid sebenarnya yang sering diungkapkan dengan
“Mengenal Allah dengan Allah” - inilah makna Ihsan yang sebenarnya. Maka
segera lakukanlah perjalananmu!

sumber : Tauhid : Ruh Makrifat Hamba Allah

MEMULIAKAN WANITA (ARTIKEL PERTAMAKU YANG DIMUAT DI KORAN REPUBLIKA) oleh Muhammad Mujianto pada 25 September 2011

Islam memberikan perhatian yang sangat besar kepada kaum wanita. Islam mengangkat harkat dan martabat wanita dengan memberikan pendidikan, perlindungan, serta hak-hak mereka sesuai dengan fitrah dan kodratnya. Perhatian besar ini adalah sesuatu yang tidak pernah diberikan oleh umat manapun sepanjang masa.

Sebelum Islam datang, wanita ditempatkan pada posisi yang rendah dan hina. Wanita dianggap sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan dan tak mempunyai hak sedikitpun untuk menolak perlakuan hidup yang sangat rendah. Bahkan, pada masa Arab jahiliyah, kehadiran wanita dianggap sebagai sebuah kesialan.

”Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup). Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS An-Nahl (16): 58-59)

Namun, kini Islam telah datang dengan membawa cahaya kedamaian untuk seluruh alam. (QS Al-Anbiya (21): 107). Dalam naungan Islam, wanita menempati derajat yang tinggi, hak wanita diakui secara sempurna. Islam menjaga wanita dari sekadar objek syahwat dan nafsu kebinatangan. Bahkan, Islam memandang mereka sebagai unsur penting dalam kebangkitan, ketahanan, dan keselamatan masyarakat. Wanita memiliki andil yang amat besar dalam pembentukan tokoh-tokoh berjasa bagi Islam dan kaum Muslimin. Islam menjadikan wanita layaknya sebuah permata berharga. Oleh karena itu, Islam menjaga wanita dengan sebenar-benar penjagaan. Sebagai salah satu bukti konkret, Islam mewajibkan para wanita untuk mengenakan Jilbab (QS Al-Ahzab (33):59)

Jilbab merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk kasih sayang Islam kepada wanita. Jilbab menjadi benteng, agar mereka terlindung dan terjaga. Dengan begitu kesucian mereka akan tetap terpelihara.

Sayangnya, wanita zaman sekarang justru menanggalkan nilai-nilai Islam itu. Mereka lebih senang dengan gaya hidup Barat yang serbapermisif. Salah satunya adalah kebiasaan mengumbar aurat. Maka, lepas pula perlindungan Islam dari diri mereka.

Wanita tanpa Islam layaknya bunga di tepi jalan. Tak ada yang melindungi. Setiap saat mata-mata nakal, bebas memandang dengan buas dan begitu mudahnya dipetik oleh tangan-tangan jahil manusia berhati srigala. Setelah puas, bunga pun dicampakkan begitu saja di jalanan.

Sekarang, manakah yang akan kau pilih,wahai wanita Muslimah! Menjadi permata ataukah bunga di tepi jalan. ”Tidak ada paksaan dalam agama, telah nyata kebenaran dari kesesatan.” (QS Al-Baqarah (2): 256). [Mujianto]

 Sumber: Republika edisi Selasa, 9 Mei 2006

4 gol. lelaki yang akan masuk neraka

Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik
masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka
yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga
amanah itu. Mereka ialah:


1. Ayahnya

Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana .)

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran Islam,tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

(p/s; Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas... kau juga akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dgn maksiat... dan tidak menutup aurat.)

4. Anak2 lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya...maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

(p/s; Duhai anak2 lelaki.... sayangilah ibumu.... nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... krn ibu juga insan biasa... x lepas dr melakukan dosa... selamatkanlah dia dr menjadi 'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)

Lihatlah.....betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka. Firman Allah S.W.T; "Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu...."..!!!!
Oleh : Amirul Mujahidin

KEUTAMAAN ILMU

KEUTAMAAN ILMU

AL-HIRA’ MA GONDAN PP AL-ANWAR II SARANG
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya :
Hai orang-orng beriman apabila di katakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah kalian dalam majlis". Maka lapangkanlah untukmu . apabila dikatakan : berdirilah kamu " , maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha mengetahuai apa yang kamu kerjakan . ( QS. Al- Mujadalah : 11 )
Mengenal beberapa makna sebagai mufrodat
يرفع الله
"Allah meninggikan " maknanya Allah mengangkat , yaitu mengangkat kaum mu'minin di atas selain kaum dan mengangkat orang yang berilmu di atas orang yang tidak berilmu.
أوتوا العلم
" Orang-orang yang berilmu dalam ayat ini adalah ilmu syar'i, sebab dengan Nyalah seseorang akan mendapatkan keterangan dalam mengamalkan agamanya berdasarkan tuntutan Allah dan RosulNya.
درجات
"Beberapa derajat " . Al imam al qurtubi rohimahullah berkata : yaitu derajat di dalam agama ketika mereka melaksanakan apa yang di perintahkan.
Tafsir Ayat
Ayat Allah Subhanu Wata'ala yang mulia ini menjelaskan keutamaan para ahli ilmu dan orang -orang yang senantiasa menuntut ilmu agama . Di samping karena keimanan yang mereka miliki , mereka juga di angkat kedudukannya oleh Allah karena bertambahnya ilmu agama mereka yang menjadikannya semakin jauh dari kejahilan dan mendekatkan kepada keridhaan Allah Subhanahu wata'ala .
Berikut beberapa penafsiran para ulama tentang tafsir ayat ini :
Al imam ibnu jabir ath-Thobari rahimullah berkata: "Allah Subhanahu Wata'ala mengangkat kaum mukminin dari kalian wahai kaum dengan ketaatan mereka kepada Rabb mereka, maka (mereka taat) kepada apa yang di perintahkan kepada mereka untuk melapangkan (majlis) ketika mereka di perintahkan untuk melapangkannya , Atau mereka bangkit menuju kebaikan apabila di perintahkan mereka untuk bangkit kepadanya , Dan dengan keutamaan ilmu yang mereka miliki , Allah Subhanahu wata'ala mengangkat derajat orang-orang yang dari ahlul imam (kaum mukminin) di atas kaum mukminin yang tidak di beri ilmu , jika mereka mengamalkan apa yang mereka di perintahkan " Lalu beliau menukilkan beberapa perkataan ulama salaf. Diantaranya Qataddah rahimullah, beliau berkata :"sesungguhnya dengan ilmu pemiliknya memiliki keutamaan . Sesungguhnya dengan ilmu memiliki hak atas pemiliknya . dan hak ilmu terhadap kamu, wahai seorang alim adalah keutamaan . Dan Allah memberikan kepada setiap pemilik keutamaannya ."( Tafsir Ath Thabari juz 28 hal 19 )
Antara ilmu dan ibadah menurut ilmu juga merupakan jenis ibadah yang memiliki nilai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan jenis ibadah lainnya. Sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam :
فضل العلم خير من فضل العبادعة وملاك الدين الورع
Keutamaan ilmu lebih baik dari keutamaan ibadah , dan kunci agama adalah bersikap wara' ( meninggalkan sesuatu yang di khawatirkan memudhorotkan di akhirat . ( di riwayatkan oleh al bazzar.abu nu'man .al-hakim dll. Dari hadist mudhoifah ibnul yaman. Juha diriwayatkan oleh ibnu abi syaibah dari qois bin ‘Amr al - muta'i, dishohihkan al-atbani dalam dhohih al - jami' no 4214 . Lihat pula shohih jami' bayan al- Umi wa fadhlihi no 27 )
Hadist ini menjelaskan demikian mulianya ilmu dan penuntutan ilmu. Ini disebabkan karena seseorang yang berilmu kemudian mengajarkan ilmunya. mendakwahkannya hingga Allah memberikan hidayah kepada orang lain dengan sebab dakwahnya, maka menjadi salah satu amal jariyah baginya selama ada yang mengamalkan ilmunya tersebut, maka dia akan terus mendapatkan pahala dari Allah SWT walaupun dia telah meninggal . Berbeda dengan orang yang mengerjakan shalat sunnah dan semisalnya. Tidak ada yang merasakan manfa'aatnya kecuali hanya dirinya sendiri .
Ishaq bin mansur rahimahullah berkata:" Aku bertanya pada al imam ahmad tentang perkataan nya : mudzakaroh ( mengulang-ulangi ) ilmu pada sebagian malam lebih aku senangi dari pada menghidupkannya ( dengan qiyamullail ) . Ilmu apakah yang dimaksud ? " Beliau menjawab: " Yaitu ilmu yang memberi manfaat yang memberi manfaat pada manusia dalam perkara agamanya, aku bertanya lagi : " Dalam hal ( cara ) berwudhu , shalat, haji. thalak dan semisalnya?" Beliau menjawab:" ya" ( shahih jami' al -bayan 30 -45)
Dan berkata pula Rabi' bin sulaimn al muradhi : al imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata
طلب العلم افضل من الصلاة النافلة
" Menuntut ilmu lebih utama dari pada shalat sunnnah." ( shahih jami' al bayan 31/48) . sufyan ats tsauri rahimahukkah berkata: " aku tidak mengetahui ada satu ibasah yang lebih afdhol dari pada seseorang yang mempelajari ilmu " ( Shohih jamo' al bayan 46/78)................
Tausyiyyah dari KH UBAB MAEMON ZUBAER

ALFIYAH

Muqodimah

‘Bismillahir rohmanir rohim’
Dengan membaca kalimat sukur kepada alloh yang maha gopur,solawat serta salam kami curahkan kepada nabi akhir jaman, paduka kanjeng nabi muhammad saw,beserta keluarga,sohabatnya ‘amin.
Dengan ini kami menyatakan terima kasih kepada insan yg telah masuk pada web ini. kami adalah insan yg doif yg hanya ingin membantu menyiarkan agama islam dg cara pilsafat nadzom alfiyah,sehubungan dg itu kami minta ma’af yg sebesar-besarnya kalau saja nanti dalam teks ada yg tidak sesuai dg isarah,nisob atau hal.
“Kami siap untuk menerima komentar anda”.
* Qola muhammadun Huab nu maliki…..¤ dst.

– Alangkah baiknya bila seorang insan mempunyai keunggulan,baik dipuji maupun tidak hendaklah mengatakan ahmad. Apa itu ahmad?
Ahmad adalah :
- membaca alhamdulillah,
- melaksanakan sholat,puasa,sukuran,sodaqoh.
- hati yg serba ingat alloh {i’tiqodul jazim}.
kepada siapa itu semua kita haturkan? tentu saja pada sang kholiq {robul’alamin}.
$ : keunggulan hendaklah baca hamdallah ® tambahlah ni’mat yg kan diberikan alloh.
Apa itu sholat? Ibnu maliq berkata :
* musholiyan alan nabiyil musthofa…..¤ dst.

– sholat adalah do’a,yg wajib kita laksanakan dalam sehari semalam 5 waktu.setelah sholat kita di anjurkan berdizir ke pada alloh serta membaca sholawat pada nabi kita dan jangan lupa kepada keluarganya {iyakum washolatal bathor}.
ada pepatah mengatakan “membaca shotawat itu tandanya tashdiq,mahabbah,ta’dim.shauqon,yg nantinya kita di alam ukhrowi ingsha alloh akan mendapatkan syafa’at beliau ‘amin. Serta di alam dun’yawi kita bisa menjadi orang yg mustakmilin, yg mana buahnya asshuropa.apa itu asshurofa?
- saadah pid dun’ya
- saadatul maut
- saadah pil akhiroh.
$ : laksanakan ibadah kepada alloh ® sholawat kepada nabi utusannya.
Apa semua itu kita bisa dapatkan? tentu saja Bisa…gimana caranya? Ibnu malik berkata :
* wa’astainulloha pi alfiyah…..¤ dst.

-tiada cara lagi kecuali kita harus minta pertolongan (ber do’a) kepada alloh disertai dg ikhlas,amal dan sungguh-sungguh. hendaklah kita semua minta tolong kepadanya dg minta hidayat,taufiq dan irsyadiyah mintalah semuanya,karna apa? Karna Dapat Hidayah belum tentu bisa menjalankan taufiq,bila mana hidayah dan taufiq sudah
Di dapatkan maka irsyadiyah pun akan di dapat.apa itu irsyadiyah?
‘Irsyadiyah adalah bisa membedakan hak dan batal,ada pepatah mengatakan gunung yg besar bisa kita tembus angsalkan dg jiddan (sungguh-sungguh) {kemauan yg keras}.
Apa ada yg lebih ringan dari pada itu?
‘Oh,,,oh,,oh, sholat aja yg khushu,karna di dalam sholat sudah ada semuanya.
$ : berdo’a kepada alloh sang pencipta ® taufiq hidayah itu yg utama.
Apa do’a kita akan di izabah? Ibnu malik berkata :
*Tuqoribul alaqsho bilafdin mujazi…..¤ dst.

– ‘Pasti… Semua doa akan di izabah,manung ada yg kontan dan ada pula yg milang-milang kemaslahatan kita {tolaq bala’i}.
Alloh berfirman : kami akan men’izabah doa kalian dg kontan namung di tempat-tempat yang khusus dan anggahota yg bersih,
dimana tempat yg khusus itu?
‘diantaranya :
- berdoa di depan ka’bah (masjid alharom)
- masjid nabawi
- setiap ba’da sholat
- akhir khutbah pertama (pada sholat jum’atan).dll
Karna sesungguhnya Alloh maha pengasih lagi maha penyayang.
$ : Mendekatkan diri kita kepadanya ® Dengan ahlaqul karimah rosululloh.

* wataqtadi ridzon bigoiri sukhthi…..¤ dst.
-Karna semua perbuatan kita yg di dasari dg adanya hidayah,taufiq…kita sumua akan di rido’i alloh dengan hidup sejahtera.
$ : Alloh ridho bila orang tua ridho ® beramal sholeh maka insan pun ridho.
Aduh,gimana ya, aku kan banyak berbuat dosa,alloh masih mau mengampuni aku gak ya? ‘Ibnu malik berkata :
* wahwa bisabqin ha’izun tafdila…..¤ dst.
– meskipun dosa kamu melebihi sebesar gunung ukhud,alloh meloberkan ampunannya bagaikan budah lautan.alloh akan mengampuni dosa kamu angsalkan benar-benar berthaubat(janji akan menjauhinya {tidak akan mengulanginya lagi}.
$ : guru kita mengajarkan kehidupan ® maka pantas mendapatkan ke unggulan.

Ingatlah friends dun’ya akan musnah, sesunggunya hidup Kita di akhirat ditentukan dari sekarang.
di alam kubur, kita tiada yg nemenin,kecuali amal sholeh,di alam mashar yg begitu panas menyengat {dg 7 matahari yg tinggi nya sekitar satu tumbak} tiada yg meneduhi kita….air setetes pun tidak ada, yg ada hanyalah bingung,panas, brisik mendengar suara api neraka…kakek,nenek,ibu,ayah,sodara/i,suami,istri,anak,semua orang tidak ada yg memperdulikan kita,hanya amal sholeh dan sapa’at rusululloh saw yg bisa menyelamatkan kita. maka dg itu ibnu malik berkata :
* wallohu yaqdhi bihibati wapiroh….¤ dst.

-alloh akan menimbang perbuatan kita.
kita sendiri yg akan menentukan hidup kita diakherat nanti, apakah kita masuk neraka atau surga{padhol alloh} dg hidup yg kekal(abadi).
Semua itu kita yang menentukannya dari sekarang….
Oleh karna itu berbuat amal sholeh lah kita semua.minta ma’af lah kepada orang-orang yg di sekeliling kita,terutama pada guru,ortu.gimana kalau orangnya sudah gak ada? Maka do’akan lah mereka, kunjungi sodara-sodaranya(minta ikhlaskan mereka). minta lah kepada alloh supaya kita bagja di dun’ya dan akhirat. muga-muga kita semua mendapatkan ridho alloh “AMIN YA ALLOH YA ROBBAL ALAMIN”
$ : muga alloh memberikan rohmatnya ® keridoan pada semua umatnya.
Mu’rob mabni

Mu’rob = perubahan.
Mabni =
ketetapan hati {iman}.
‘Derajat yg tinggi di dapatkn pda perubahan & iman.
‘Tidak akan mendapatkn suatu paidah, bila tidak adany mu’rob mabni.oleh karna itu ibnu malik berkata :

* wal ismu minhu mu’robun wamabni….¤ dst.

– perubahan di dapat :
- belajar
- lingkungan baik.
Sedangkan ketetapan di dapat :
- juhud/uzlah
- do’a
‘Manusia yg berubah karna kebaikan,akan menjadi mabni (tetap hatiny) bila :
- 1 pedoman(alqur’an,alhadist)
- adnya iman,
- patuh pada pendirian ny
- adanya ulama yg membingbing.

$ : Derajat manusia itu ada dua ®
Perubahan ketetapan yg pertama.
Seperti yg ibnu malik katakan :
* kasyabahil wad’iyi pis mai ji tana….¤ dst.

– bila semuanya telah di dapat ingsya alloh akan tetap iman.
‘pada dasar apa, insan harus mempunyai keyakinan(iman)? Ketika manusia merasa dirinya lemah,artinya kalau kita tidak makan minum,maka kita akan mati {syariatnya}.semua anggahota badan kita,tumbuhan,hewan dll, ada manfa’atnya.siapa yg menciptakan itu semua? Jawaban nya dia akan cari sendiri. ”Seperti qisah nabi ibrahim AS”.
Lama2 ibrahim menemukn tuhan yg tidak akan mati, yg di namai alloh yg artinya pangeran yg sugih dari semua perkara.nabi muhammad saw,musa AS,isa AS,ibrahim AS semua rosul yg 25 serta nabi yg tidak terhitung jumlahny itu semua adalah utusan alloh swt. untuk mengajak umatnya ke jalan yang benar(jalan yg di rido’i alloh). oleh karna itu berbondong2 lah kalian ke tempat ilmu(ji’tana).
”Kembali ke permsalahan !
‘Dhomir akan mencari perobahan yg di kehendaki nya(mabni).
Hati kita penuhi dg ma’na-ma’na yg baik(dzikir).
$ : Ketetapan domir yg paling utama ® dg dasar hati yg menyimpan ma’na.
Selain itu ibnu malik juga berkata :
* Wakaniya batin anil pi’lin bila…..¤ dst.
– jagalah prilaku kita jangan terbawa oleh pergaulan bebas(syaitan).karna sekarang banyak pergaulan kafir yg masuk ke negara kita. ta’atilah alqu’an,turutilah ulama.dengan adanya pedoman kitab serta bingbingan guru, kita akan selamat(mabni){ 1 iman}.
$ : Tidak terpengaruh pda siapa pun ® bingbingan guru serta pedoman qur’an.
* Wamu’robul asma’i ma qod salima…..¤ dst.

– kederajatan manusia d sisi alloh,tidak akan berhasil bila adany prilaku syaitan yg kita
turuti = isim tidak akan mu’rob bila menyerupai harap,artiny bergaul boleh, tapi harus ada batasan ny supaya tidak terjerumus. Segala sesuatu yg menyimpang berhak di betulkan. Ingat setiap mu’min mempenyai musuh :
- mu’min yg hasud (susah apabila orang lain senang,aksan)
- munafiq yg membenci
- kafir yg ingin mumbunuh,baik politik, ekonomi,dll
- nafsu diriny sendiri.sumua itu d de2ngkoti oleh syetan.
$ : hamba alloh kan menjauhi larangan ® segala perintah akan di jalan kan.
* Wapi’lu amrin wamudiyyin buniya…..¤ dst.

– ”ulama harus ber ulang2 mengajarkn umatny supaya tetap akalnya(pi’il amar).
”ibadah harus istiqomah supaya sempurna.(pi’il madi).karna Pekerjaan mulia yg sedang kita lakukan,pasti ada coba’an nya,
$ : Pekerjaan harus ada patokan ® dg dasar istiqomah dikerjakan.
seperti yg ibnu malik katakan :
* min nuni taukidin mubasyirin wamin….. ¤ dst.

– mudlore mu’rob,bila tidak ada nun taukid yg muttashil(memperkuat). Artiny amal sholeh yg kita perbuat akan bermamfa’at ji kalau tidak ada yg merusak,insan yg sedang belajar akan putus bila tergoda, apa yg merusak amal soleh kita ?
- Napsu diriny sendiri
- perempuan.
Karna galib ny perempuan suka mengoda.tapi terkadang adanya nasihat cinta dan nasihat ortu,guru yg membingbing kita kan berhasil merubah hidup kita menjadi lebih baik{nun taukid yg munfashil}. Dengan dasar adanya semangat mereka.
$ : Perobahan hidup harus didapatkan ® dengan cara menjauhi lalaran.
* Wakulu harpi mustahikun lil bina…..¤ dst.

– manusia wajib mengeluarkan zakat bila udah nishob(memenuhi persyaratan). kepada siapa kita harus memberikan zakat?kepada asnap yg 8, andaikan ada asnap,belum tangtu adanya zakat.tapi bila ada zakat pasti akan ada asnap.tiba-tiba ada mabni kita berikan hukum mabni pada harap seperti memberikan zakat kepada asnap,bukan ke semua orang, tapi kepada mustahiqnya. Mustahiq jakat ada 8 :
- paqir
- miskin
- gojin
- amil(insan yg membagikan zakat)
- abid,amat
- insan yg mendirikan islam
- gorim
- mualaf.
Syarat wajib Zakat :
‘uang bila udah punya 1 juta wajib mengeluarkan 25000.
‘ pertanian udah dapat 1 ton wajib mengeluarkan 1 kintal.
‘emas
Bila manusia udah mengeluarkan zakatnya tapi tidak rata(semua mustahiq tidak mendapatkan sama) maka itu hukumnya syad.
$ : berikan lah zakat pada mustahiqnya ® serta niat, dg tata cara nya.
Seperti yg ibnu maliq katakan :
* Waminhu du fathin wadu kasrin wadom….¤ dst.
– pada dasarnya mu’rob itu harkat,sedangkan mabni sukun. Artinya orang membagikan zakat tapi mustahiq tidak mendapatkan sama.maka itu hukum nya syad{puru}.itu bukan masalah besar,yg penting kita udah melaksanakan kewajiban kita.
$ : dahulukan paqir miskin yg pertama ® selanjutnya maka terserah anda.
* war rof’a wan nashbaj ‘alan i’roba….¤ dst.

– probahan global,ada 2 macam
1.terlihat ( dhomah,pathah dll )
2.tersembunyi ( rofa,nashob dll ).
”Kedudukan(drajat)dan prilaku(perbuatan) pasti ada sifat kemashuran(pangkat)dan sombong(putus) ‘seperti adanya isim,pi’il pasti bisa rofa dan nashob.
$ : pangkat manusia itu ada dua ® kesenangan kesusahan yg ke dua.
oleh karna itu ibnu maliq berkata :
* Jarron wan nasban ba’da pathin qod ulif.
– ‘gimana cara mendapatkan kebagja’an itu? Dg adanya ilmu syareat agama kita bisa bagja.ada pepatah mengatakan ilmu adalah obor di tengah kegelapan.tapi itu tidak gampang friend’s, serba membutuhkan dukungan global. seperti mutsana dg alif dlm semua probahannya.itu semua tidak akan terwujud bila tidak ada dukungan para ulama.
$ : ikhtilap ulama dg bijaksana ® carilah ilmu dg sebanyak-benyaknya.
* warfa biwawin wabiyaj rur wansibi ….¤dst.
– sumua laki-laki di tugaskan untuk mencari napkah(ibadah). Seperti jama mudakar mencari wau,nun.serta mendidik anak istrinya ke jalan alloh.
$ : suami pemimpin anak istrinya ® dg ketentuan dan syarat-syaratnya.
Gimana kalau anak istrinya melanggar maka durhaka lah mereka(sad)seperti yg ibnu malik katakan :
* wasyibhi daini wabihi isruna….¤dst.
Alkalamu wama yata’alapu munhu

Semua perkara yg kita perbuat pasti akan ada balasan nya,baik itu bagus maupun tidak.kalau pingin bagus ya perbuat lah akhlaqul karimah.akhlaqul karimah :
- Dhohir(terlihat)
- batin(tersembunyi)
apa itu ahlaqul karimah? ibnu malik berkata :
* kalamuna lafdun mupidun kastaqim….¤ dst.

– perbuatan yg ada mamfaat dan hikmahnya. ‘Dhohir = mamfaat ke pada orang lain
‘Batin = mamfaat untuk diri kita sendiri bahkan bisa ke orang lain(umum).
Mencontoh Kepada siapakah kita harus berakhlaqul karimah tersebut? Ya tentu saja pada
Nabi kita muhammad saw.
Akhlaqul karimah yg batin itu seperti apa sih?
-isim (Dzikir,membaca alqur’an,rendah diri)
-pi’il(sholat,shodaqoh,sukuran)
-harap(niat yg ikhlas).
Kalau yg dhohir seperti apa? Banyak,di antaranya :
- menghormati semua orang
- bicara yg sopan(lemah lembut)
- mengajak semua orang untuk perbuat baik,dg istiqomah,dll.
itu semua conto kanjeng rosul yg harus kita laksanakan.
$ : Dengan akhlaq rosul yg paling mulia ® isim pi’il harap itu lah tandanya.
*wahiduhu kalimatun walqaulu am…..¤dst.

-Satu juz saja dari ahklaqur karimah yang kita perbuat,itu juga sudah menjadi perkara yang luar biasa,,,alhamdu lillah {taufiq},
apalagi kalau semuanya.
Apa ada dzikir yg paling bagus?
pada dasarnya zdikir itu semuanya bagus,namung ada yg lebih unggul yaitu kalimatul ihlas(la ilaha illalloh) yg berma’na :
-hayyul maujud
-hayyul ma’bud
-hayyul baqi.
$ : satu perbuatan udah jadi ibadah ® perbanyak dzikir la ilaha illalloh.
Ada pepatah mengatakan, kalau mau mendapatkan derajat yg tinggi,,,maka perbanyak lah dzikir,kenapa harus dzikir? Ibnu malik berkata :
* biljari wat tanwini wan nida wa’al….¤ dst.

– isim (derajat) yg tinggi bisa kita dapatkan :
- jer = dg tenduk dan tawadlu (takholi) hilangkan persepsi negatif yg ada dalam otak dan hati.
- tanwin = niat yg benar mencari ridlo alloh(tahalli) hiasi dg watak yg baik.
– nida (berdzikir).
– Al = sebagai ciri kema’rifatan (berfikir).
– musnad ilahi (pail/mubtada) sebagai pelaku,amal yg nyata,tidak hanya sebagai retorika atau pengalaman tapi pengamalan. Tidak beda dg haji,ihrom,towaf,sa’i,tahallul,wukuf dan melempar jumroh.dimana tempat terakhir dari tahallul adalah gunung sofa/mina(muna). Artinya barang siapa ingin meraih cita-cita luhur(mana) maja iya harus ihrom(jer).kemudian thowap merupakan lambang perbuatan (tanwin).sai lambang beramal, berpikir dan dzikir(musnad ilahi,al dan nida)
$ : kehormatan di dapat dg tawadlu ® Dzikir pikir amal nyata niat khusyu.
* bita pa’alta wa’atat wayap’ali…..¤ dst.

– alqur’an(ilmu) adalah pedoman semua umat,yg wajib kita suprih(pelajari,amalkan){pa’alta}.tanpa terkecuali semua wajib mempelajari,membacanya,baik itu lisan maupun dalam hati {wa’atat}.alangkah baiknya tau pada artinya,karna dalam ma’nanya menyimpan pedoman-pedoman kehidupan {aqbilanna}.
gimana cara menghartikan nya so,,, aku gak bisa?
Makanya kita di wajibkan mempelajari alqur’an(pardu a’in hukumnya) {tidak akan gugur dosa semua umat bila mana yg mengerjakan nya satu/lebih banyak} yg artinya semua orang wajib mempelajarinya.
Dimana kita harus mempelajari alqur’an?dimana saja terserah anda,yg penting ada guru yg membingbing kita.ada pepatah mengatakan : barang siapa belajar tanpa petunjuk guru di kewatirkan gurunya adalah syaitan.
Bila mana kita mengerjakan amal sholeh, tanpa di dasari dg adanya ilmu, tidak akan menjadi amal sholeh.
$ : Ilmu wajib bagi kita pelajari ® dengan ilmu bisa menghadap ilahi.
Udah isim,pi’il. yg kita perbuat,tidak akan sempurna tanpa adanya harap. Apa itu harap? Ibnu malik berkata :
* Siwa humal harpu kahal wapi walam…..¤ dst.

– Segala perbuatan harus ada ke ikhlasan(kunci dari semuanya).
Ikhlas :
- Adanya dalam hati (pi).
- bisa memperbaiki hati(lam).
- ikhlas tapi ada unsur lain(akan jadi iklas, namung tidak akan mendapat ganjaran){hal}.
Ada pepatah mengatakan ”Perbuatan yg bagus adalah perbuatan yg adanya perobahan(sekarang bagus besok lebih bagus){mudlore}.
$ : ke ikhlasan di dapat dg tawadlo ® amal sholeh,yg akan mendapat ridlo.
* Wamadiyal ap’ali bita miz wasim…..¤ dst.

– pi’il madi (pekerkaja’an yg udah kita laksanakan) tidak akan ada hasilnya bila tidak ada ciri(niat,ikhlas,panjangnya waktu yg kita berbuat){istiqomah}.
Pi’il amar = tidak akan di turuti perintah ulama kalau tidak ada dalil alqur’an/hadist.
$ : perbuatan akan ada manpa’atnya ® istiqomah, qur’an adalah dalilnya.
Gimana kalou tidak ada hadistnya? maka gunakan lah izma,qias ulama. Ibnu malik berkata :
* Wal amru illamyaku linuni mahal….¤ dst.

– kita tidak menemukan dalil alqur’an,hadis yang kita serukan pada umat. Maka yg kita pilih adalah izma,qias ulama {persamaan dari hadist} seperti, bila anak kita baru lahir,di usahakan pertama yg dia dengar adalah suara adzan supaya anaknya sholeh, sholehah. Manusia mati di anjurkan sebelum di kubur hendaklah di serukan suara adzan{di qias kan pada waktu di lahirkan}.
Pi’il amar = Atasan,pimpinan {persiden} memberikan perintah kepada bawahan nya, itu juga harus ada tujuan,supaya tau yg di kerkajan bawahannya itu akan bermanfa’at.
$ : perintah pimpinan harus kita turut ® angsalkan ada dalil penuh manfa’at.

* wal ismu qod khusisho bil jari kama…..¤ dst.
– kepangkatan seseorang harus di dasari tawadlo(rendah diri) Artinya insan akan di mulyakan alloh bila tawadlo,adanya taqwa.

‘pekerjaan harus di dasari murah senyum(tidak sombong,tidak adanya tekanan) Artinya segala permasalah akan selesai bila semua mendukung.tiba-tida ada jer,kita berikan jer khusus masuk pada isim,jazem khusus pada pi’il.bagaikan tawadlo pasti pada Orang yg berilmu,memutuskan sesuatu pasti adanya permasalahan.
$ : kemulya’an dapatkan lah rendah diri ® sifat adil di tangtukan pada pi’il.
Seperti yg ibnu malik katakan :
* parfa’,bidlomin wansiban pathan,wajur…..¤dst.
– sipat mulya dg dlomah,sipat pema’af dg patah,sipat rendah diri dg jer,sipat santai memutuskan masalah dg sukun. Artinya kewibawaan yg tinggi tidak lepas dg baik hati, {mulya}. ‘sifat penutup dg pema’af tidak lepas dg menutupi yg udah di lakukan(tidak menceritakan nya lagi). ‘sifat taqwa(dermawan) dg tawadlo.
$ : sipat rofa nashob jer serta jazem ® mulya pema’af tawadlo bijak sana.
Serta :
* wajzim bitaskinin wagoiru madukir….¤ dst.

– terakhir sifat jazem = metuskan masalah dg bijaksana(adil).
Itu semua adalah perobahan global yg harus kita miliki dalam dhohir dan batin.apa keuntungan nya(buah nya)? ‘banyak diantaranya :
- orang-orang akan pada datang untuk silatur rohmi. apa ada sifat-sifat yg lain? ‘Ada. Namung yg itu di namai probahan indifidu dg adanya kemau’an masing-masing, guna untuk menyempurnakan perubahan baik kita,yg di rido’i alloh swt.
$ : sifat-sifat mahmudah yg di perbuat ® niscaya insan mendapatkan mamfa’at.
Apa sifat indipidu itu? Ibnu malik berkata :
* warfa biwawin wansibanna bialif….¤ dst.
– sifat indipidu adalah sifat yg bermanfaat pada diri kita sendiri.seperti Asma’ul khomsah.semua asma’ul khomsah turut pada ulama-ulama terdahulu(munasabah){menyerupai pada hurup sebelumnya}.
$ : turutilah ulama apa katanya ® supaya munasabah pada hukumnya{alloh}.
Selain itu ibnu malik juga berkata :
* Mindaka duin suhbatan abana…..¤ dst.

– syarat duu’ = mu’rob,nakiroh mabni,domah, ashohib dan jinis. Artinya semua Probahan indifidu yg tetap pada satu keyakinan yg luhur di dasari dg ilmu yg bersandar pada kitab. Itu semua tanda-tanda diri kita supaya tidak terjerumus pada pergaulan akhir jaman(harus seperti duu’ tetap pada pendiriannya).jauhi kema’siyatan
Seperti pam menghikangkan mimnya.
$ : jangan terjerumus pada kesalahan ® seperti duu’ sim sitah tetap bertahan.
* Abun akhun hamun kadaka wahamu…¤ dst.

- ayah,sodara,paman harus kita beri harkat itmam. Artinya perintah baik, orang tua kita harus kita turut,seperti abun dg harokat itmam.
Gimana kalau memerintah yg tidak ada faidahnya? maka kita beri qoshor(di lakukan atau tidak terserah anda)tapi alangkah baiknya dilakukan supaya kita tambah pengalaman. gimana kalau merintah pada kema’siatan? ya harus kita jauhi.seperti abun menjauhi nuqus.tiba-tiba ada hanu, Apa itu hanu? ‘benda yg tidak layak di bicarakan tapi di ceritakan juga tidak akan dosa maka kita berikan nuqus.tapi usahakan kita berbicara yg ada mamfa’atnya seperti hanu dg harokat itmam.
$ : ortu,sodara tetap membing-bing kita ® pada kebaikan,kehidupan kita.
* wapi abin wata liyai yanduru….¤dst.
– gimana kalau ortu,guru memerintah kebaikan tapi kita mendiamkannya. ya itu hukumnya nadzir,seperti abun dg harkat nuqus.apa lagi kalau membantah hukumnya jadi dosa. lebih baik kita lakukan lah semampu kita, harusnya sih usahakan harus qoshor supaya ada ta’dim.ya namanya juga taufiq susah menjalankan.
$ : keta’diman kepada guru mulia ® karna guru melebihi orang tua.
* wasartu dal i’robi anyudop nala…..¤ dst.

– syaratnya asma’ul khomsah :
- idopat,muprod,mukabar.kita berikan pada insan yg menuntut ilmu dg cra :
- bersandar pada guru(idzofat),jangan ikuti hawa nafsu kita(idzofat pada ya mutakalim).
- harus punya cita-cita tinggi(mukabar) artinya tidak boleh setengah-setengah/harapan kecil.
- kemau’an sendiri(mufrod).
$ : idlofat mukabar,muprod syaratnya ® cita-cita sendiri,jaga nafsunya.
* bialipir fail mustanna wakila….¤ dst.

– semua makhluq membutuhkn pasanganny(mutsana).itu semua udah di atur oleh alloh swt. ”Perkara apa yg dah di atur alloh? ‘semua kehidupan udah di atur olehny,baik itu benar,buruk,mamfa’at atau tidak. karna apa? Krna makhluq tidak sempurna.yg sempurna hanyalah alloh yg menciptaKan kita.
”makhluq tidak boleh memikirkan rizqi dan mati,karna rizqi & mati udah di tentukn alloh.yg harus kita pikirkan,lakukan adalah mencari bekal untuk di akhirat nanti apakah kita akan bagza atau celaka{surga,neraka}.seperti mutsana yg mencari alip dan nun untuk merobah prilakuny & itu berhasil.
$ : Makhuq di ciptakan dg pasangnnya ® serta saling membutuhkan ke duanya.
Kenapa rizqi tidak bleh di pikirkan? Karna rizqi dah di atur alloh,tpi tetap kita harus berikhtiyar bila mana udah kita butuhkan(wajib aridi) dg alasan ntuk melaksanakan ibadah.jngan sekedar mencari keuntungan dun’yawi semata.dan tu juga harus ada patokan sperti yg ibnu malik katakan :
* kilta kadakas nani was natani….¤ dst.
– patokanny harus benar2 ntuk ibadah.sperti kila & kilta jadiny mustana harus idopat pda isim dhomir(akherat) jngan idopat pda dohir(pujian orang).
$ : rizqi dan pati udah ditentukan nya ® seperti mulhaq dg sarat2nya.
Karna apa? ibnu malik berkata :
* watahlupul ya pi jami’ihal alip….¤ dst.